MenurutQ terlalu kompleks, masalah yang dihadapi umat islam di Indonesia. Terlalu banyak yang buat saya Kadang jengah pengen sekali menyesaikan atau sekedar berusaha ikut membantu menyelesaikan semuanya.
Tapi Kadang saya bingung harus mulai dari mana, terlalu banyaknya beneran terlalu banyak.
Mulai dari
Jil dan segala jenisnya, tidak semua orang berfikiran sableng itu JIl loh. Walau bisa disebut sekawan dineraka. Bukannya saya asal nuduh mereka pantas di neraka, masalahnya pilihanya hanya ada 2, surga atau neraka, nah orang-orang yang menghalalkan apa yang diharamkan ALLAH dan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh ALLAH, masak mereka dibiarkan sama ALLAH enak-enakan disurga(hehe..). Boleh gak pakai jilbab, nikah beda agama monggo, homoseksual silahkan(naudzubillahmindzalik....)
Jil dengan segala usahanya saya rasa cukup mempengaruhi orang-orang malang yang dengan bangganya ikut menyerukan kesesatan, biasanya orang seperti ini yang ikut-ikutan adalah yang salah, contohnya gini deh, saat dedengkotanya bilang jilbab gak wajib dan semua pakaian itu jilbab, siapa yang banyak setuju, anda bener. Muslimah yang gak pakai jilbab. Mereka serasa mendapatkan “hukum” kebolehannya.
Kita harus bagaimana kalau kata murobiyah mah, ya kita jangan sok, mereka yang gak pakai jilbab bukan pendosa berat yang patut dijahui, please deh. Dekati mereka, dakwai dengan baik, jangan merasa sok benar, yang nggak pakai jilbab hanya belum tahu rasa enaknya pakai jilbab, so. Ayolah tunjukan enaknya. kagak usah pakai cara mengurui.
Belum lagi pertikaian antar sesama, sudah jadi rahasia umum, kalau yang jadul model NU dan Muhamadiyah. Sering terdengar “Si A nggak mau ikut ini karena dia Muhamadiyah” “Si B nggak mau ke masjid S karena Itu masji NU”
Kalau yang agak ‘modern’ dalam hal pertengkarannya ada salaf, tarbiyah, HTI, dkk. Saya Kadang jengah membaca beberapa statement tanpa dasar, yang dilontarkan sekelas ulama di masing2 kajian. Bukanya di islam ada yang namanya selalu berprasangka baik pada sesame muslim. Orang yang ikut NU, Muhamadiyah, Tarbiyah dkk, juga sama-sama masih islam bukan. Jadi kenapa ada coment seperti ini
“Itu partai dakwah, sekarang non muslim boleh ikut. Besok apa lagi skandal yang mereka lakukan” ( kenapa tidak mencari tahu asal muasalnya, bertanya tidak ada salahnya dari pada sibuk menebar prasangka salah kepada saudaranya)
“Lihat partai dakwah itu, caleg perempuanya fotonya dimana2”(kalau nggak setuju kenapa gak maju sendiri, mengantikan si caleg perempuan).
Masalah umat juga masih banyak banget, mulai dari permurtadan yang merajalela sampai pencitraan buruk islam oleh media.
So bingung harus mulai dari mana???? Masak dijalan dakwah aku menikah #halah ngomong aja pengen nikah
AYO GENERASI MUDA, YANG BACA INI. LUPAKAN ANDA DARI NU, TARBIYAH, SALAF DKK. YANG PENTING KITA 1 UMAT ISLAM. Kalau anda suka dengan ajaran NU tidak berarti anda menyalahkan yang ngaji di salaf. Berlomba-lomba cari pahala dewe2 ae, jangan sibukan diri cari celah kesalahan saudara kita sendiri!Copas ^_^
0 komentar:
Posting Komentar